Wayang merupakan warisan nenek moyang kita yang harus kita jaga dan lestarikan bersama. Sebagai generasi muda, jangan malu dengan salah satu budaya adiluhung ini. Wayang merupakan karya seni yang sangat kompleks. Dari wujud wayang saja merupakan hasil karya seni rupa. Belum kalau dijadikan sebuah pertunjukan. Banyak hasil karya seni yang ditampilkan. Kesenian wayang banyak jenisnya, ada wayang kulit, wayang kancil, wayang beber, dan lain sebagainya. Pada kunjungan kedua ini, DPD KNPI Kota Balikpapan diajak mengunjungi Museum Wayang Beber Sekartaji yang berada di Dusun Kanutan, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro. Museum Wayang Beber Sekartaji didirikan oleh seorang pemuda Bantul, Indra Suroinggeno. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan kunjungan DPD KNPI Kota Balikpapan di Kabupaten Bantul yang dilaksanakan pada hari Kamis, 12 November 2020. Setelah sampai di Museum Wayang Beber Sekartaji, Indra Suroinggeno menyampaikan tentang sejarah wayang beber. Wayang beber merupakan wayang tertua dari wayang lainnya. Dulu kala pada jaman peradaban kerajaan Hindu-Budha di Nusantara, untuk menonton wayang harus datang ke candi-candi. Seiring berjalannya waktu, untuk mempermudah orang-orang pada waktu itu, cerita-cerita kisah kehidupan yang tergambar dalam relief candi ini disadur dalam lembaran kayu dluwang. Dluwang inilah media untuk mempermudah orang-orang untuk menceritakan kisah-kisah yang tergambar dalam relief candi. Dalam pementasan wayang beber, dalang menggunakan alat bantu yang dinamakan tuding untuk menceritakan kisah yang tergambar dalam dluwang. Dalam sebuah cerita kisah di wayang beber membutuhkan panjang dluwang yang mencapai 2 meter. Cerita kisah Mahabarata dan Ramayana, sangat popular juga di wayang beber. Perbedaan antara wayang kulit dengan wayang beber sangat kelihatan, dimulai dari cara memainkannya dan juga bentuk wayangnya. Setelah mendengarkan pemaparan mengenai wayang beber, DPD KNPI Kota Balikpapan berkeliling melihat koleksi wayang beber yang ada di Museum Wayang Beber Sekartaji. Koleksi yang ada disini berupa lembaran kuno cerita wayang beber yang sudah berusia ratusan tahun, kitab suci Al Qur’an dan Al Kitab kuno yang tertulis pada dluwang, aneka perlengkapan kuno dari pementasan wayang kulit. Saat dikunjungi DPD KNPI Kota Balikpapan, koleksi yang ada di museum kurang komplit, dikarenakan beberapa koleksi ada yang dibawa ke Museum Sonobudoyo untuk persiapan pentas wayang beber. Oleh karena itu, Indra Suroinggeno tidak dapat memenuhi permintaan DPD KNPI Kota Balikpapan untuk mementaskan salah satu cerita dalam wayang beber. Untuk menggantinya, dia menceritakan sebuah kisah yang sangat popular dan legendaris dalam wayang beber, yaitu kisah dari Panji Asmara Bangun dan Dewi Sekartaji. DPD KNPI Kota Balikpapan sangat senang dengan apa yang ada di museum wayang beber. Mereka berharap, Indra Suroinggeno dapat mementaskan wayang beber di Balikpapan. Setelah selesai di Museum Wayang Beber Sekartaji, DPD KNPI Kota Balikpapan melanjutkan perjalanan ke Obyek Wisata Puncak Becici yang berada di Kapanewon Dlingo.